Rabu, 15 Mei 2013
8 Kebiasaan Sehat Yang Berbahaya
8 Kebiasaan Sehat Yang Berbahaya
(c) shutterstockVemale.com - Vemale.com- Tentu saja olahraga, beristirahat, dan mengonsumsi makanan kaya vitamin merupakan kebiasaan yang baik, namun jika terlalu berlebihan, semua itu justru bisa menimbulkan bahaya besar. Dan, inilah alasannya.
Terlalu banyak tidur
Tentu saja setiap orang ingin bisa beristirahat cukup dan sayangnya, kebanyakan dari kita tak mendapatkannya. Meski demikian, terlalu banyak tidur memiliki efek negatif. "Jika biasanya Anda hanya tidur 6 jam selama hari kerja, lalu memutuskan untuk tidur 9-10 jam saat akhir pekan tiba, maka jangan kaget jika Anda bangun dengan bonus sakit kepala," ujar Margaret Lewin, MD, asisten profesor bidang kesehatan di Weill Medical College of Cornell University, New York City. "Saat terlelap, tubuh bernafas lebih lambat, jadi CO2 yang dikeluarkan pun lebih sedikit. Tidur lebih lama memberi kesempatan pada CO2 untuk mengendap dalam tubuh lebih lama, memicu timbulnya sakit kepala."
"Selain sakit kepala, seseorang yang tidur berlebihan cenderung merasa depresi, rawan jantung, bahkan bisa juga meninggal," tambah Dr. Margaret.
Overdosis vitamin
Vitamin, entah dari makanan atau pil, merupakan salah satu komposisi penting yang diperlukan tubuh. Namun, bagaimana bila overdosis? Adakah dampaknya? Menurut ahli gizi, Lyssie Lakatos, RD, para wanita harus hati-hati dengan jenis vitamin yang larut dalam lemak seperti A, karena bisa tertimbun dalam lemak. Berbeda dengan C yang larut dalam air sehingga mudah dikeluarkan lewat urin.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata, reproduksi, dan sistem imun. Vitamin A banyak terdapat dalam buah dan sayur, juga susu dan telur. Masalahnya adalah banyak makanan diperkaya vitamin A. "Jika Anda makan sereal dengan susu, lalu mengonsumsi multivitamin, dan makan sebutir telur, maka kemungkinan besar, kadar vitamin A hari itu sudah berlebihan," ujar Lyssie.
Lalu, apa tanda-tanda tubuh kelebihan vitamin A? Rambut dan alis rontok, kulit kasar, dan bibir pecah-pecah. Sebaiknya Anda tak perlu menambah multivitamin lagi jika bahan makanan sudah mengandung jumlah vitamin A yang cukup.
Olahraga sepanjang waktu
Sepanjang minggu sudah duduk di balik meja kantor, kini saatnya untuk olahraga. Tapiii, tunggu dulu! "Seseorang yang jarang berolahraga lebih berpotensi terluka jika mereka terlalu bersemangat melakukannya pada sekali waktu," ujar Carly Cummings, seorang personal trainer sekaligus pendiri Hyp-Yoga Inc. "Tips yang bisa saya berikan untuk pemula adalah mengingat bahwa olahraga adalah sebuah tahap yang harus dilakukan konsisten seumur hidup. Jadi, pilih yang bisa Anda nikmati. Memaksakan diri, bahkan jika sampai tubuh kesakitan, jelas bukan tindakan bijak." Selalu mulai olahraga dengan start pelan dan pemanasan lebih dulu. Setahap demi setahap itu sangat penting.
'Banjir' pembersih tangan
Sedikit-sedikit hand sanitizer...Meski para ahli menyetujui bahwa hand sanitizer berbasis alkohol bisa menghentikan peredaran kuman penyakit , namun sabun dan air tetap merupakan cara cuci tangan yang lebih sehat. "Sanitizer disediakan saat tak ada tempat cuci tangan di sekitar Anda. Menggunakan gel pembersih beberapa kali, tanpa mencucinya, memungkinkan bakteri menempel di tangan." Ada baiknya, setelah pemakaian gel pembersih tangan sebanyak 3 kali, Anda segera mencuci tangan dengan air dan sabun.
Berlimpah serat
Serat memang ramah untuk pencernaan dan kadar gula dalam darah. Serat juga merupakan sahabat baik bagi mereka yang sedang diet karena serat memberi kesan penuh pada lambung. Namun, mengonsumsi serat berlebih bisa memicu timbulnya gas dalam perut, diare, dan kram perut," ujar ahli gizi Tammy Lakatos Shames, RD.
Sikat gigi terlalu keras
Tentu saja gigi yang putih bersih itu indah, namun hal ini tak berarti Anda berhak menyikatnya terlalu keras dan terlalu sering. "Semua pasta gigi pasti mengandung zat abrasif (untuk menghilangkan noda), dan penggunaan terlalu banyak bisa melukai email gigi," ujar Dr. Margaret. "Sedangkan menyikat gigi terlalu keras bisa mencederai gusi dan membuatnya menyusut." Lebih baik Anda menggosok gigi 2-3 kali sehari dengan pasta sebanyak ukuran kacang polong dan sikat gigi dengan bulu soft-medium.
Cuci muka lagi
Jika kulit berminyak dan cenderung berjerawat, maka Anda mungkin bakal tergoda untuk sering-sering cuci muka. Padahal mencuci muka terlalu sering justru akan membuat kulit sensitif iritasi dan memperburuk jerawat. "Tujuan mencuci wajah adalah menghapus kotoran dan debu, bukan menguliti lapisan kulit wajah," ujar dermatologis Debra Wattenberg, MD. "Mencuci wajah 2 kali sehari dengan sabun lembut itu sudah cukup."
Tes kesehatan melulu
Ada diskon dari laboratorium terdekat untuk layanan check-up. Entah karena alasan diskon, atau terlalu khawatir dengan kondisi diri sendiri, bisa menyebabkan seseorang sering tes. Perlu Anda ketahui, jika dokter tidak merekomendasikannya. lebih baik Anda tak gampang check-up. Mengapa? Sebab banyak peralatan medis yang memancarkan radiasi yang kurang ramah untuk tubuh.
Terlalu banyak tidur
Tentu saja setiap orang ingin bisa beristirahat cukup dan sayangnya, kebanyakan dari kita tak mendapatkannya. Meski demikian, terlalu banyak tidur memiliki efek negatif. "Jika biasanya Anda hanya tidur 6 jam selama hari kerja, lalu memutuskan untuk tidur 9-10 jam saat akhir pekan tiba, maka jangan kaget jika Anda bangun dengan bonus sakit kepala," ujar Margaret Lewin, MD, asisten profesor bidang kesehatan di Weill Medical College of Cornell University, New York City. "Saat terlelap, tubuh bernafas lebih lambat, jadi CO2 yang dikeluarkan pun lebih sedikit. Tidur lebih lama memberi kesempatan pada CO2 untuk mengendap dalam tubuh lebih lama, memicu timbulnya sakit kepala."
"Selain sakit kepala, seseorang yang tidur berlebihan cenderung merasa depresi, rawan jantung, bahkan bisa juga meninggal," tambah Dr. Margaret.
Overdosis vitamin
Vitamin, entah dari makanan atau pil, merupakan salah satu komposisi penting yang diperlukan tubuh. Namun, bagaimana bila overdosis? Adakah dampaknya? Menurut ahli gizi, Lyssie Lakatos, RD, para wanita harus hati-hati dengan jenis vitamin yang larut dalam lemak seperti A, karena bisa tertimbun dalam lemak. Berbeda dengan C yang larut dalam air sehingga mudah dikeluarkan lewat urin.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata, reproduksi, dan sistem imun. Vitamin A banyak terdapat dalam buah dan sayur, juga susu dan telur. Masalahnya adalah banyak makanan diperkaya vitamin A. "Jika Anda makan sereal dengan susu, lalu mengonsumsi multivitamin, dan makan sebutir telur, maka kemungkinan besar, kadar vitamin A hari itu sudah berlebihan," ujar Lyssie.
Lalu, apa tanda-tanda tubuh kelebihan vitamin A? Rambut dan alis rontok, kulit kasar, dan bibir pecah-pecah. Sebaiknya Anda tak perlu menambah multivitamin lagi jika bahan makanan sudah mengandung jumlah vitamin A yang cukup.
Olahraga sepanjang waktu
Sepanjang minggu sudah duduk di balik meja kantor, kini saatnya untuk olahraga. Tapiii, tunggu dulu! "Seseorang yang jarang berolahraga lebih berpotensi terluka jika mereka terlalu bersemangat melakukannya pada sekali waktu," ujar Carly Cummings, seorang personal trainer sekaligus pendiri Hyp-Yoga Inc. "Tips yang bisa saya berikan untuk pemula adalah mengingat bahwa olahraga adalah sebuah tahap yang harus dilakukan konsisten seumur hidup. Jadi, pilih yang bisa Anda nikmati. Memaksakan diri, bahkan jika sampai tubuh kesakitan, jelas bukan tindakan bijak." Selalu mulai olahraga dengan start pelan dan pemanasan lebih dulu. Setahap demi setahap itu sangat penting.
'Banjir' pembersih tangan
Sedikit-sedikit hand sanitizer...Meski para ahli menyetujui bahwa hand sanitizer berbasis alkohol bisa menghentikan peredaran kuman penyakit , namun sabun dan air tetap merupakan cara cuci tangan yang lebih sehat. "Sanitizer disediakan saat tak ada tempat cuci tangan di sekitar Anda. Menggunakan gel pembersih beberapa kali, tanpa mencucinya, memungkinkan bakteri menempel di tangan." Ada baiknya, setelah pemakaian gel pembersih tangan sebanyak 3 kali, Anda segera mencuci tangan dengan air dan sabun.
Berlimpah serat
Serat memang ramah untuk pencernaan dan kadar gula dalam darah. Serat juga merupakan sahabat baik bagi mereka yang sedang diet karena serat memberi kesan penuh pada lambung. Namun, mengonsumsi serat berlebih bisa memicu timbulnya gas dalam perut, diare, dan kram perut," ujar ahli gizi Tammy Lakatos Shames, RD.
Sikat gigi terlalu keras
Tentu saja gigi yang putih bersih itu indah, namun hal ini tak berarti Anda berhak menyikatnya terlalu keras dan terlalu sering. "Semua pasta gigi pasti mengandung zat abrasif (untuk menghilangkan noda), dan penggunaan terlalu banyak bisa melukai email gigi," ujar Dr. Margaret. "Sedangkan menyikat gigi terlalu keras bisa mencederai gusi dan membuatnya menyusut." Lebih baik Anda menggosok gigi 2-3 kali sehari dengan pasta sebanyak ukuran kacang polong dan sikat gigi dengan bulu soft-medium.
Cuci muka lagi
Jika kulit berminyak dan cenderung berjerawat, maka Anda mungkin bakal tergoda untuk sering-sering cuci muka. Padahal mencuci muka terlalu sering justru akan membuat kulit sensitif iritasi dan memperburuk jerawat. "Tujuan mencuci wajah adalah menghapus kotoran dan debu, bukan menguliti lapisan kulit wajah," ujar dermatologis Debra Wattenberg, MD. "Mencuci wajah 2 kali sehari dengan sabun lembut itu sudah cukup."
Tes kesehatan melulu
Ada diskon dari laboratorium terdekat untuk layanan check-up. Entah karena alasan diskon, atau terlalu khawatir dengan kondisi diri sendiri, bisa menyebabkan seseorang sering tes. Perlu Anda ketahui, jika dokter tidak merekomendasikannya. lebih baik Anda tak gampang check-up. Mengapa? Sebab banyak peralatan medis yang memancarkan radiasi yang kurang ramah untuk tubuh.
KPK Periksa Hilmi Aminuddin Besok
KPK Periksa Hilmi Aminuddin Besok
Hilmi Aminuddin. ANTARA/Wahyu Putro A
Grafis Terkait
Foto Terkait
Video Terkait
TEMPO.CO, Jakarta -Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan penyidik akan kembali memeriksa Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, Kamis, 16 Mei 2013 besok. Ini adalah pemeriksaan lanjutan Hilmi sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, 2013. "Pemeriksaan tersebut adalah lanjutan karena pemeriksaan kemarin belum selesai," kata Johan, Rabu, 15 Mei 2013.
Selasa lalu, Hilmi diperiksa untuk tersangka Ahmad Fathanah. Kesempatan kedua, kata Johan, penyidik menjadwalkan memeriksa Hilmi untuk dua tersangka, Lutfhi Hasan Ishaaq, bekas Presiden PKS, dan Fathanah, kolega Luthfi.
Pengacara PKS, Zainuddin Paru, belum memastikan kliennya akan memenuhi pemeriksaan kedua tersebut. Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya pemeriksaan lanjutan ini. "Saya konfirmasi dulu ke Pak Hilmi. Sebab, setelah pemeriksaan kemarin, beliau langsung pulang untuk beristirahat," kata Zainuddin.
Rasuah ini terungkap saat KPK menangkap Fathanah bersama uang sebesar Rp 1 miliar dari petinggi PT Indoguna Utama--perusahaan impor daging sapi--Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy. Uang itu diduga untuk Luthfi. Sehari kemudian, Luthfi menyusul dijadikan tersangka suap sekaligus pidana pencucian uang. Belakangan, Direktur Utama Indoguna, Mariza Elisabeth Liman, ikut ditetapkan sebagai tersangka. Terkhusus Lutfhi dan Fathanah, penyidik sekaligus menjeratnya dengan pidana pencucian uang.
Kemarin, Hilmi mengaku dicecar penyidik ihwal beberapa rekaman pembicaraan, di antaranya antara Fathanah dan Ridwan Hakim, putra Hilmi. Namun, Hilmi menuding rekaman itu sebagai "bluffing". (Lihat: Bos PKS Bilang 'Bluffing', KPK: Tak Masalah)
Tempo memperoleh informasi, saat penyidik memperdengarkan rekaman kepada Hilmi, dia langsung mengeluh sakit. Beberapa saat kemudian, dia meminta beristirahat dan bersepakat pemeriksaan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Zainuddin yang dimintai konfirmasi mengatakan tidak mengetahui informasi itu.
Informasi lain, dalam salah satu rekaman yang diduga antara Ridwan dan Fathanah, terungkap adanya konfirmasi feesebesar Rp 17 miliar untuk 'engkong'. Istilah 'engkong' ini diduga sandi untuk Hilmi. Suara diduga Ridwan bertanya kepada suara mirip Fathanah soal jatah 'engkong'.
Rekaman tersebut sempat dikonfirmasi ke Hilmi seusai pemeriksaan. Dia membantah ada rekaman tersebut, dan menampik mendapat fee dari Fathanah.
Dimintai konfirmasi, Johan Budi mengaku tidak mengetahui adanya rekaman tersebut. "Saya belum mendapat informasi itu, jadi saya belum bisa bicara," kata dia
.
Selasa lalu, Hilmi diperiksa untuk tersangka Ahmad Fathanah. Kesempatan kedua, kata Johan, penyidik menjadwalkan memeriksa Hilmi untuk dua tersangka, Lutfhi Hasan Ishaaq, bekas Presiden PKS, dan Fathanah, kolega Luthfi.
Pengacara PKS, Zainuddin Paru, belum memastikan kliennya akan memenuhi pemeriksaan kedua tersebut. Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya pemeriksaan lanjutan ini. "Saya konfirmasi dulu ke Pak Hilmi. Sebab, setelah pemeriksaan kemarin, beliau langsung pulang untuk beristirahat," kata Zainuddin.
Rasuah ini terungkap saat KPK menangkap Fathanah bersama uang sebesar Rp 1 miliar dari petinggi PT Indoguna Utama--perusahaan impor daging sapi--Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy. Uang itu diduga untuk Luthfi. Sehari kemudian, Luthfi menyusul dijadikan tersangka suap sekaligus pidana pencucian uang. Belakangan, Direktur Utama Indoguna, Mariza Elisabeth Liman, ikut ditetapkan sebagai tersangka. Terkhusus Lutfhi dan Fathanah, penyidik sekaligus menjeratnya dengan pidana pencucian uang.
Kemarin, Hilmi mengaku dicecar penyidik ihwal beberapa rekaman pembicaraan, di antaranya antara Fathanah dan Ridwan Hakim, putra Hilmi. Namun, Hilmi menuding rekaman itu sebagai "bluffing". (Lihat: Bos PKS Bilang 'Bluffing', KPK: Tak Masalah)
Tempo memperoleh informasi, saat penyidik memperdengarkan rekaman kepada Hilmi, dia langsung mengeluh sakit. Beberapa saat kemudian, dia meminta beristirahat dan bersepakat pemeriksaan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Zainuddin yang dimintai konfirmasi mengatakan tidak mengetahui informasi itu.
Informasi lain, dalam salah satu rekaman yang diduga antara Ridwan dan Fathanah, terungkap adanya konfirmasi feesebesar Rp 17 miliar untuk 'engkong'. Istilah 'engkong' ini diduga sandi untuk Hilmi. Suara diduga Ridwan bertanya kepada suara mirip Fathanah soal jatah 'engkong'.
Rekaman tersebut sempat dikonfirmasi ke Hilmi seusai pemeriksaan. Dia membantah ada rekaman tersebut, dan menampik mendapat fee dari Fathanah.
Dimintai konfirmasi, Johan Budi mengaku tidak mengetahui adanya rekaman tersebut. "Saya belum mendapat informasi itu, jadi saya belum bisa bicara," kata dia
.
Peneliti: Motif Ekonomi Politik Pengaruhi Insiden Kekerasan
Peneliti: Motif Ekonomi Politik Pengaruhi Insiden Kekerasan
BERITA SEBELUMNYA
- MCW: DPRD Lebih Mementingkan Parpol Daripada Rakyatnya
- Borong Partai Jadi Modus Baru Pilgub Jatim
- LPI: Sosok Ideal Capres 2014 Rizal Ramli, Sutiyoso, Mahfud MD
- DR Rizal Ramli: Indonesia Butuh Pemimpin Visioner dan Berkarakter
- Arbi Sanit: Kader Karbitan Lemahkan Demokrasi Indonesia
- Rieke Bantu Cagub-cawagub Bali
Ilustrasi Kekerasan (Foto: Aktual.co/Istimewa)
Jakarta, Aktual.co — Kandidat doktor di Departemen Politik Universitas Oxford, Inggris, Patrick Barron, dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa insiden kekerasan di wilayah pascakonflik dipengaruhi motif ekonomi politik.
"Beberapa kasus kekerasan pascakonflik di beberapa wilayah di Indonesia erat kaitannya dengan motif ekonomi politik, seperti dana bantuan pascakonflik di Maluku hasil kesepakatan Perjanjian Malino yang memberikan sedikitnya dana sebesar Rp2,2 triliun," kata Barron saat memaparkan temuannya dalam Forum Kajian Pembangunan di Lembaga Penelitian SMERU Institute di Jakarta, Rabu (15/5).
"Pencegahan yang baik adalah dengan tidak memberikan 'kebiasaan buruk' semacam itu dengan pendistribusian sumber-sumber daya berupa dana bantuan," ujar dia menambahkan ketika menjelaskan paparan bertajuk "Setelah Perang Usai : Ekonomi Politik dalam Kekerasan Pascakonflik di Indonesia" tersebut.
Barron membangun argumennya melalui tiga provinsi lokasi munculnya berbagai kasus kekerasan pascakonflik sebagai pijakan kajian yang ia dalami yaitu Maluku, Maluku Utara dan Aceh.
Mengutip data yang dikumpulkan oleh Sistem Pengawasan Kekerasan Nasional (NVMS), sebuah proyek misi dari Bank Dunia, Barron memaparkan bahwa selama masa konflik di Aceh setelah rezim Suharto berakhir atau pada 1998-2005 tercatat sedikitnya 10.613 korban jiwa, 8.546 korban cedera dan 9.230 bangunan yang hancur.
Sementara di Maluku Utara selama 1999-2000 terdapat 3.257 orang tewas, 2.635 orang luka-luka dan 15.004 bangunan hancur, kemudian di Maluku selama 2000-2002 tercatat 2.793 korban tewas, 5.057 korban luka-luka dan 13.843 bangunan hancur.
Kemudian setelah konflik dianggap berakhir, terdapat perbedaan antara kasus-kasus kekerasan yang muncul di Maluku tergolong tinggi, sementara Aceh menengah dan Maluku Utara rendah. Meski demikian, di tiga tempat tersebut memiliki perbedaan skala kekerasan masing-masing.
Maluku misalnya, memiliki tingkatan tinggi di kekerasan skala besar dan skala kecil, sementara Aceh memiliki temuan kasus rendah dalam kekerasan skala besar namun temuannya tergolong menengah untuk kasus skala kecil.
Di sisi lain, Maluku Utara rendah di kekerasan untuk kedua skala.
Barron berpendapat bahwa yang terjadi di Maluku Utara didasari atas tidak adanya dukungan untuk penggunaan kekerasan oleh elit lokal maupun kelompok spesialis kekerasan lokal.
"Elit telah mencapai tujuannya yaitu pembentukan provinsi baru, sementara kelompok spesialis kekerasan lokal bubar bersamaan dengan itu, sehingga kekerasan tidak berkelanjutan," ujar dia.
Sementara untuk Aceh ia berpendapat bahwa untuk kekerasan skala besar ditinggalkan karena terdapat akses perundingan kian nyata dan memberikan apa yang diharapkan mereka.
Di sisi lain, di Maluku, motif ekonomi politik sebagaimana terlihat di tempat lain lebih tercium mengingat adanya penggunaan dana bantuan pascakonflik untuk membiayai kelompok-kelompok pelaku kekerasan, demikian Barron.
Barron merupakan kandidat doktor yang sebelumnya mendapatkan gelar sarjana dan masternya di Universitas Edinburgh serta Universitas Harvard.
Selama tujuh tahun ia ikut aktif menangani program penanganan konflik dari Bank Dunia di Indonesia, termasuk selama masa perundingan damai Aceh.
"Beberapa kasus kekerasan pascakonflik di beberapa wilayah di Indonesia erat kaitannya dengan motif ekonomi politik, seperti dana bantuan pascakonflik di Maluku hasil kesepakatan Perjanjian Malino yang memberikan sedikitnya dana sebesar Rp2,2 triliun," kata Barron saat memaparkan temuannya dalam Forum Kajian Pembangunan di Lembaga Penelitian SMERU Institute di Jakarta, Rabu (15/5).
"Pencegahan yang baik adalah dengan tidak memberikan 'kebiasaan buruk' semacam itu dengan pendistribusian sumber-sumber daya berupa dana bantuan," ujar dia menambahkan ketika menjelaskan paparan bertajuk "Setelah Perang Usai : Ekonomi Politik dalam Kekerasan Pascakonflik di Indonesia" tersebut.
Barron membangun argumennya melalui tiga provinsi lokasi munculnya berbagai kasus kekerasan pascakonflik sebagai pijakan kajian yang ia dalami yaitu Maluku, Maluku Utara dan Aceh.
Mengutip data yang dikumpulkan oleh Sistem Pengawasan Kekerasan Nasional (NVMS), sebuah proyek misi dari Bank Dunia, Barron memaparkan bahwa selama masa konflik di Aceh setelah rezim Suharto berakhir atau pada 1998-2005 tercatat sedikitnya 10.613 korban jiwa, 8.546 korban cedera dan 9.230 bangunan yang hancur.
Sementara di Maluku Utara selama 1999-2000 terdapat 3.257 orang tewas, 2.635 orang luka-luka dan 15.004 bangunan hancur, kemudian di Maluku selama 2000-2002 tercatat 2.793 korban tewas, 5.057 korban luka-luka dan 13.843 bangunan hancur.
Kemudian setelah konflik dianggap berakhir, terdapat perbedaan antara kasus-kasus kekerasan yang muncul di Maluku tergolong tinggi, sementara Aceh menengah dan Maluku Utara rendah. Meski demikian, di tiga tempat tersebut memiliki perbedaan skala kekerasan masing-masing.
Maluku misalnya, memiliki tingkatan tinggi di kekerasan skala besar dan skala kecil, sementara Aceh memiliki temuan kasus rendah dalam kekerasan skala besar namun temuannya tergolong menengah untuk kasus skala kecil.
Di sisi lain, Maluku Utara rendah di kekerasan untuk kedua skala.
Barron berpendapat bahwa yang terjadi di Maluku Utara didasari atas tidak adanya dukungan untuk penggunaan kekerasan oleh elit lokal maupun kelompok spesialis kekerasan lokal.
"Elit telah mencapai tujuannya yaitu pembentukan provinsi baru, sementara kelompok spesialis kekerasan lokal bubar bersamaan dengan itu, sehingga kekerasan tidak berkelanjutan," ujar dia.
Sementara untuk Aceh ia berpendapat bahwa untuk kekerasan skala besar ditinggalkan karena terdapat akses perundingan kian nyata dan memberikan apa yang diharapkan mereka.
Di sisi lain, di Maluku, motif ekonomi politik sebagaimana terlihat di tempat lain lebih tercium mengingat adanya penggunaan dana bantuan pascakonflik untuk membiayai kelompok-kelompok pelaku kekerasan, demikian Barron.
Barron merupakan kandidat doktor yang sebelumnya mendapatkan gelar sarjana dan masternya di Universitas Edinburgh serta Universitas Harvard.
Selama tujuh tahun ia ikut aktif menangani program penanganan konflik dari Bank Dunia di Indonesia, termasuk selama masa perundingan damai Aceh.
Langganan:
Postingan (Atom)